Kegiatan ini di ikuti oleh aktivis difabel pilihan se Asia
Pasifik. Iman, yang juga pendiri Suara Difabel mandiri (SDM)
Jombang dan difabelmall.com merupakan duta Indonesia hadir bersama 20
aktivis dari 15 negara.
Perjuangan terhadap kaum difabel Indonesia kembali disuarakan di forum internasional. Kali ini, upaya menjadikan para difabel Indonesia mandiri dengan dukungan pemerintah dan swasta disampaikan Achmad Fathul Iman di forum ChangemakerXchange 2019, temu aktivis difabel se Asia Pasifik, pada tanggal 1-5 Oktober 2019 di City Beach Resort Singapura.
“Masih banyak pengambil kebijakan di pemerintah pusat dan daerah yang belum paham
tentang kebutuhan para difabel saat mengakses layanan publik di lembaga
pendidikan, kesehatan dan tempat ibadah,”papar Iman Rabu (2/10/2019).
Dalam forum tersebut, Iman yang juga
guru di SMALB Muhammadiyah Jombang dan Pesantren La Raiba Hanifida Jombang ini,
memaparkan pentingnya sinergi antara lembaga pemerintah dan swasta untuk
memfasilitasi para difabel.
Menurutnya,
secara umum, kepedulian terhadap penyediaan layanan khusus difabel sudah tumbuh
dan membaik. Namun, di bidang pendidikan, justru alami kemunduran.
Hal ini dipicu regulasi pendidik harus memiliki keahlian
Pendidikan Luar Biasa (PLB). Pemerintah tidak mengimbangi regulasi tersebut
dengan kecukupan penyediaan anggaran peningkatan kapasitas keilmuan
pendidiknya.
Beasiswa, lanjut Iman, hanya diberikan kepada guru yang telah
masuk program sertifikasi dan memiliki NUPTK (Nomor Unik Pendidik dan Tenaga
Kependidikan).’’Para honorer itu rata-rata berpenghasilan Rp 800 ribu
perbulan,’’ beber alumni Program Young South East Asia (YSEALI).
Iman merupakan aktivis difabel yang telah tujuh tahun mengabdi di SMA LB
Muhammadiyah Jombang. Pada 2014 Iman berkesempatan mengikuti kajian Social
Entrepreneurship and Economic Development di Kampus University of Connecticut
and Peace University Amerika Serikat (AS).
Pada November 2015, Iman diundang President AS Barrac Obama sebagai salah satu wakil Indonesia di forum YSEALI Summit di Kuala Lumpur Malaysia yang berbarengan dengan agenda pertemuan ASEAN -USA Summit. Iman juga mewakili Indonesia dalam menyuarakan hak-hak difabel di Asean Youth Forum (AYF) 2016 di Siem Reamp, Kamboja, pada 2017 silam.
Berbekal pengalaman mengikuti beragam kegiatan tersebut, Iman bersama rekannya
mendirikan NGO Suara Difabel Mandiri (SDM). Programnya pemberian keterampilan,
kepemimpinan, kesehatan reproduksi difabel dan ekonomi kepada para difabel.